Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia,
dapat mencapai 70 tahun. Tapi untuk mencapai umur itu seekor elang harus
membuat keputusan besar pada saat umurnya yang ke 40 tahun.
Saat berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan
membengkok hingga hampir menyentuh dada. Sayapnya menjadi sangat berat karena
bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga menyulitkan saat terbang. Saat
itu, ia hanya mempunyai 2 pilihan: menunggu kematian atau menjalani proses
transformasi yang menyakitkan selama 150 hari.
Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang ke atas
puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan
tinggal di sana
selama proses berlangsung.
Pertama, ia harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut
terlepas dari mulutnya, dan kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan
paruh yg baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan
ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi
satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.
Lima bulan kemudian, bulu-bulu yang baru baru tumbuh
sempurna. Ia mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, ia mulai
menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi............Pepatah mengatakan: life begins at 40 ,sering dimaknai berbeda bagi tiap personal,
Namun ternyata jika kita tilik sejarah, usia 40 tahun bukan soal penampilan fisik semata. Psikolog Amerika, Walter B. Pitkin (1932) pernah menulis buku berjudul “Life Begins at Forty”.
Ada tiga reaksi psikologis yang mungkin akan mengiringi usia ini, dan reaksi yang diambil sangat tergantung pada pemaknaan seseorang terhadap kehidupannya
Pertama, sikap tak berdaya, putus asa, kecewa pada diri sendiri, dan memandang kehidupan sebagai suatu proses yang sulit dimengerti dan dilakukan. Ini sikap yang terburuk.
Kedua, merasa terjebak dalam rutinitas hidup meski tidak tenggelam dalam keputusasaan akan tetapi yakin tidak akan bisa mengalahkan rutinitas itu.
Ketiga, dan ini yang terbaik, adalah memilih untuk berkembang. Memandang bahwa setiap bagian kehidupan ini sebagai suatu masa yang kritis untuk tumbuh dan menjadi dewasa. Maka dia selalu optimis memanfaatkan apa yang dimiliki, merasa bahwa hidup baru dimulai pada usia 40 tahun.
Sedang secara historis, ternyata pada hampir semua agama, usia 40 tahun ini dianggap sebagai salah satu angka spiritual dan suci yang memberi makna perubahan secara positif.
“..usia 40 tahun adalah sebuah pertanda, sebuah isyarat. Seperti sebuah ikhtisar masa depan. Jika di usia itu kebaikan lebih mendominasi, maka itu sebuah pertanda baik untuk kehidupannya nanti..begitupun sebaliknya”
Tidak sedikit orang mampu meraih prestasi yang gemilang saat berusia 40 tahun, memulai kehidupan baru dan memandang kehidupan dengan kebijaksanaan luar biasa dengan kata lain bukan keduniawian yang mendominasi namun mereka telah mampu menyatukan kedua unsur kehidupan menjadi sebuah kebutuhan, yang essensinya membawa mereka dalam kebahagian,. tak perduli mereka dari belahan dunia mana dan ini berlaku universal .
alangkah indahnya hidup bila kita mampu mengendalikan diri dengan bijaksana dan yakini kedamaian akan utuh tampa harus terkoyak oleh peperangan yang menghancurkan sendi kehidupan, semua karena ambisi yang tak pernah padam, haus kekuasaan dan nafsu duniawi yang membabai buta.
Usia adalah anugerah yang di berikan tuhan, maka manfaat kan dengan baik agar hidup lebih bermakna,,, berwarna mungkin indah,, bermakna lebih indah...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar